Fakta Bahwa Drone Bukan Pesawat Tanpa Awak

Pesawat tak berawak menjadi semakin umum di militer. Pada kenyataannya, pesawat yang sering disebut dengan drone merupakan alat yang ampuh untuk mengurangi kerugian di kalangan personel militer. Drone dan pesawat tanpa awak sering dianggap sama padahal keduanya berbeda satu sama lain. Drone dan kendaraan udara tak berawak bukanlah hal yang sama (UAV). Meskipun keduanya merupakan pesawat tanpa awak pada umumnya, drone dan kendaraan udara tak berawak (UAV) melakukan tugas yang berbeda. Istilah UAV secara khusus mengacu pada pesawat tak berawak yang digunakan untuk tujuan militer. Meskipun UAV dapat dianggap sebagai drone, tidak semua drone adalah UAV. UAV bukan satu-satunya singkatan; ada juga UAS (Unmanned Aircraft System). Drone atau UAV termasuk dalam definisi UAS, serta pilot di darat dan sistem kontrol UAV. Oleh karena itu UAS terdiri dari sistem kontrol pilot dan kokpit selain UAV (pesawat), menjadikannya bagian dari UAV yang mengontrol UAV. Selain UAV dan UAS, ada istilah RPA (Remotely Piloted Aircraft). Pilot memilih RPA sebagai istilah daripada drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV). Ungkapan itu muncul karena beberapa drone menuntut pilot untuk memiliki keterampilan yang lebih maju yang telah mereka kembangkan selama bertahun-tahun. Kokpit MQ-9 Reaper UAV atau Global Hawk, misalnya, memiliki banyak kemiripan dengan kokpit pesawat. Sistem kokpit drone yang hanya digunakan untuk mengambil gambar dan video berbeda dengan sistem kokpit RPA.

UAV
Biasanya, pesawat militer yang dioperasikan tanpa pilot dan mampu didaur ulang disebut sebagai UAV. Karena drone tidak memiliki pilot di dalamnya, definisi tersebut juga mengklasifikasikan UAV sebagai jenis drone. Ukuran dan berat drone dan UAV adalah dua area di mana mereka berbeda. Pesawat tak berawak berukuran lebih besar dan mampu berperang. Ungkapan yang digunakan adalah Unmanned Aerial Vehicle, atau UAV, bukan drone. Tidak benar menyebut pesawat tanpa awak sebagai drone. Drone tidak tepat untuk menggambarkan pesawat tak berawak yang sering digunakan oleh militer Amerika. Hal ini terjadi karena frasa tersebut menyinggung penggunaan alat pelatihan militer. UAV digunakan untuk berlatih menembakkan peluru kendali atau peluru kendali lainnya. Tujuan dari pelatihan ini sering untuk mengevaluasi seberapa akurat rudal dapat ditembakkan ke sasaran di udara. Drone secara substansial kurang canggih daripada UAV. Meski keduanya dioperasikan dari darat, UAV memiliki jangkauan yang jauh lebih besar dan kemampuan yang lebih canggih. memanfaatkan frekuensi gelombang yang terhubung langsung ke satelit militer untuk mengendalikan kendaraan udara tak berawak. Hal ini memungkinkan penggunaan UAV pada jarak ribuan kilometer. UAV yang digunakan Amerika Serikat selama operasi militernya di Afghanistan memberikan sebagai salah satu contoh. Meskipun bisa terbang sampai ke Afghanistan, UAV dikendalikan dari Houston.

Drone
Ungkapan Drone mengacu pada quadcopter atau kendaraan dengan empat baling-baling yang digunakan untuk kebutuhan hobi, fotografi, atau videografi. Faktanya, berbagai macam kendaraan tak berawak dapat dikategorikan atau didefinisikan sebagai drone. Drone termasuk pesawat otonom serta kendaraan darat dan air. Ukuran dan berat drone dan UAV adalah dua area di mana mereka berbeda. Ungkapan Drone mengacu pada quadcopter atau kendaraan dengan empat baling-baling yang digunakan untuk kebutuhan hobi, fotografi, atau videografi. Faktanya, berbagai macam kendaraan tak berawak dapat dikategorikan atau didefinisikan sebagai drone. Drone termasuk pesawat otonom serta kendaraan darat dan air. Drone yang khas memiliki bentuk yang mungil dan jarak terbang yang pendek. Ini agar bisa ditembak dan dihancurkan sebagai target.