Siapa Perusahaan yang Pertama Kali Meluncurkan Ponsel Lipat?

Ponsel layar lipat ditawarkan di pasaran oleh beberapa produsen ponsel, termasuk Samsung dan Huawei. Tahun ini, sepertinya ponsel dengan kemampuan layar lipat ini semakin populer. Ponsel lipat atau flip telah digunakan sejak 1990-an dan 2000-an, menurut Howtogeek. Namun, lipatan ponsel ini terjadi di antara layar dan engsel keyboard, bukan di layar itu sendiri. Karena lipat sekarang diproduksi di layar, ponsel lipat tidak lagi diharuskan memiliki engsel pemisah. Teknologi layar fleksibel memungkinkan hal ini.

Berbicara tentang teknologi kontemporer selalu menarik, dan ponsel layar lipat adalah salah satu contohnya. Meskipun merupakan penemuan baru, ponsel layar lipat memiliki masa lalu yang menarik yang dapat diperiksa. Kemudian, selama sepuluh tahun sebelumnya, produsen layar membuat substrat layar plastik fleksibel yang dapat ditekuk tanpa patah. Ponsel pertama dengan layar melengkung, seperti Galaxy Note Edge 2014, dimungkinkan oleh layar berbasis plastik. Produsen tampilan sedang mencari cara untuk membuat tampilan lebih fleksibel seiring berkembangnya teknologi. Di sinilah ide untuk layar lipat pertama kali mulai terbentuk.

Setelah studi ekstensif, layar lipat yang menyerupai selembar kertas akhirnya dibangun. Samsung adalah produsen ponsel layar lipat. Kenyataannya, Royole Fexpai yang memiliki opsi RAM 6 GB dan kapasitas penyimpanan 128 GB itu memecahkan rekor dunia untuk ponsel layar lipat pertama pada 31 Oktober 2018. Korporasi melakukan pre-order pada hari itu. .

Perusahaan Cina Royole didirikan pada tahun 2012. Ponsel yang diperkenalkan Royole bukanlah yang terbaik, meskipun menjadi yang pertama melakukannya. Pada Januari 2019, beberapa ulasan buruk tentang ponsel ini muncul, mengklaim bahwa ponsel ini sangat berat saat dilipat, sehingga membuat tampilannya kurang menarik. Sebulan kemudian, pada 8 November 2018, raksasa elektronik Korea Selatan Samsung, yang dikenal dengan inovasinya yang sangat cepat, meluncurkan prototipe ponsel lipat dengan nama "Infinity Flex Display." Smartphone Galaxy Fold selanjutnya mengintegrasikan teknologi ini. Itu diresmikan pada 20 Februari 2019, sebagai Galaxy Fold.

Seiring popularitas ponsel layar lipat yang meningkat, Huawei tampaknya tak mau kalah dengan merilis Mate X pada 24 Februari 2019, tepatnya empat hari setelah peluncuran Galaxy Fold. Sebulan kemudian, pada 8 November 2018, raksasa elektronik Korea Selatan Samsung, yang dikenal dengan inovasinya yang sangat cepat, meluncurkan prototipe ponsel lipat dengan nama "Infinity Flex Display." Smartphone Galaxy Fold selanjutnya mengintegrasikan teknologi ini. Itu diresmikan pada 20 Februari 2019, sebagai Galaxy Fold. Lebih banyak bisnis sekarang bekerja untuk membuat ponsel dengan layar yang dapat dilipat.

Penting untuk diketahui bahwa semua layar lipat yang saat ini tersedia di pasaran adalah model OLED sebelum kita memeriksa bagian terpisah dari layar lipat. Layar OLED tidak memiliki lampu latar seperti layar LCD; sebaliknya, ketika telepon dihidupkan, piksel itu sendiri memancarkan cahaya. Oleh karena itu, OLED dapat dibuat lebih ringan dan 30% lebih tipis dari LCD. Namun, layar lipat ini terdiri dari beberapa tingkatan, masing-masing dengan tujuan yang berbeda.

Ponsel dengan layar lipat memiliki layar OLED fleksibel, layar polimer, dan bagian unik yang memungkinkan layar ponsel dilipat. Layar dioda pemancar cahaya organik (OLED) berfungsi dengan menghantarkan listrik melalui bahan organik. Jaringan OLED sangat berwarna, fleksibel, dan sangat tipis. Panel OLED mampu menghasilkan warna yang lebih tebal daripada tampilan LED dan tidak memerlukan lampu latar. Samsung terutama bertanggung jawab untuk memproduksi layar tampilan yang cerah dan fleksibel ini.
Misalnya, Galaxy S7 Edge memiliki layar OLED yang melengkung.
Sejak 2011, produsen ponsel seperti Samsung dan Royole mulai membuat panel OLED. Namun, ponsel dengan layar yang dapat dilipat baru saja dapat diakses.